Vijay-Srifer

Tiada hari tanpa game online

Vijay-Srifer

game online adalah hidupku

Vijay-Srifer

game online mainan ku sehari-hari

Vijay-Srifer

hidup penuh permainan

Vijay-Srifer

Terutama lost saga

Senin, 14 Oktober 2013

A. Pengertian Analytical Exposition Text

Analytical Exposition adalah jenis teks yang termasuk ke dalam jenis Argumentation Text di mana teks tersebut berisi tentang pemikiran terperinci penulis tentang sebuah kejadian atau peristiwa yang ada di sekitar. 

B. Tujuan Komunikatif Analytical Exposition Text
 
Tujuan komunikatif dari Analytical Exposition Text adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang dihadirkan adalah topik yang penting untuk dibahas atau mendapat perhatian dengan cara pemberian argumen-argumen atau pendapat-pendapat yang mendukung ide pokok atau topik tersebut.

C. Struktur Kebahasaan Analytical Exposition

Struktur Kebahasaan Analytical Exposition Text terdiri dari tiga bagian yaitu:

1. Thesis
Dalam bagian Thesis, penulis memperkenalkan tentang topik atau ide pokok yang akan dibahas. Thesis selalu berada di paragraf pertama dalam Analytical Exposition Text. 

2. Argument
Dalam bagian ini penulis menghadirkan argumen-argumen atau pendapat-pendapat yang mendukung ide pokok penulis, biasanya dalam sebuah Analytical Exposition Text terdapat lebih dari dua argumen. Semakin banyak argumen yang ditampilkan semakin percaya pembaca bahwa topik yang dibahas oleh penulis adalah topik yang sangat penting atau membutuhkan perhatian.

3. Reiteration
Bagian ini merupakan bagian penutup dari sebuah Analytical Exposition Text yang selalu terletak di akhir paragraf. Reiteration berisi penulisan kembali atau penempatan kembali ide pokok yang terdapat di paragraf pertama. Reiteration juga biasa disebut dengan conclusion atau kesimpulan.


D. Ciri Kebahasaan Analytical Exposition 

Dalam sebuah Analytical Exposition Text, terdapat beberapa ciri-ciri kebahasaan seperti di bawah ini, yaitu:
  • Menggunakan simple present
  • Mengunakan reltional process
  • Menggunakan internal conjunction
  • Menggunakan casual conjuction
E. Contoh Analytical Exposition  Text


Untuk melengkapi dan memperkuat pemahaman anda mengenai Analytical Exposition Text, sengaja penulis sertakan contoh beserta terjemahan seperti berikut ini.
Cars should be banned

Thesis
Cars should be banned in the city. As we all know, cars create pollution, and cause a lot of road deaths and other accidents.


(Mobil harus dilarang di kota. Seperti yang kita ketahui, mobil membuat polisi dan membuat banyak kematian di jalan dan kecelakaan.)


Argument 1
Firstly, cars, as we all know, give contribution to the most of the pollution in the world. Cars emit deadly gas that causes illness such as bronchritis, lung cancer, and ‘triggers’ off asthma. Some of these illnesses are so bad that people can die from them.


(Pertama, mobil, sebagai mana kita ketahui, menyumbang polusi terbanyak di dunia. Mobil mengeluarkan gas mematikan yang menyebabkan penyakit seperti bronchitis, kanker paru-paru, dan pemicu asthma. Beberapa penyakit tersebut sangatlah buruk bagi manusia yang bisa menyebabkan kematian.)


Argument 2
Secondly, the city is very busy. Pedestrians wander everywhere and cars commonly hit pedestrains in the city, which causes them to die. Cars today are our roads biggest killers.

(Yang kedua, kota sangatlah sibuk. Pejalan kaki berjalan ke mana-mana dan mobil umumnya menabrak pejalan kaki di kota, yang menyebabkan kematian. Mobil hari ini adalah pembunuh terbesar di jalan.)

Argument 3
Thirdly, cars are very noisy. If you live in the city, you may find it hard to sleep at night, or to concentrate on your homework, and especially when you talk to someone.


(Yang ketiga, mobil sangatlah berisik. Jika kamu tinggal di kota, kamu mungkin akan menjumpai sangat lah susah untuk tidur di malam hari atau untuk berkonsentrasi pada pekerjaan rumah kalian, dan khususnya ketika kamu berbicara kepada seseorang.)


Reiteration
In conclusion, cars should be benned from the city for the reason listed.

Kamis, 22 Agustus 2013

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Dalam Bentuk Tabel, Setiap hewan dan juga tumbuhan tersusun atas sel-sel yang saling berhubungan antara satu sama lain, dengan adanya sel-sel tersebut maka hewan ataupun tumbuhan dapat hidup.
Sel-sel tersebut bekerja sesuai tugasnya masing-masing, dengan begitu hewan ataupun tumbuhan dapat hidup dan melakukan aktivitasnya seperti biasa.
Antara tumbuhan dan hewan mempunyai perbedaan sel yang sangat besar seperti yang kita ketahui bahwa tumbuhan tidak dapat bergerak aktif seperti hewan, perbedaan ini disebabkan adanya fleksibelitas sel yang berbeda antara hewan dan juga tumbuhan. Perbedaan tersebut dapat lebih jelas kita ketahui dengan membaca perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan beserta gambar dibawah ini :

Sel Hewan : 

Gambar Sel Hewan Dan Tumbuhan

  • Tidak mempunyai dinding sel,
  • Mempunyai sentrosom,
  • Tidak Mempunyai Plastida,
  • Cadangan makanan berupa lemak dan glikogen,
  • Sel hewan lebih kecil dibandingan dengan sel tumbuhan,
  • Tidak mempunyai bentuk yang tetap,
  • Tidak memiliki vakuola, walaupun beberapa sel hewan uniseluler memiliki vakuola (tidak sebesar yang dimiliki oleh tumbuhan) yang biasa dimiliki hewan adalah vesikel,
  • Memiliki lisosom,
  • Nukleus lebih besar daripada vesikel.

Sel Tumbuhan : 

Gambar Sel Hewan Dan Tumbuhan

  • Cadangan makanan berupa pati dan amilum,
  • Mempunyai dinding sel,
  • Tidak mempunyai Stronsom,
  • Mempunyai plastida,
  • Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan,
  • Mempunyai bentuk yang tetap,
  • Mempunyai vakuola (vacuola) rongga sel yang besar,
  • Nukleus lebih kecil daripada vakuola,
  • Tidak mempunyai lisosom.
    Perbedaan Sel Hewan Dan Sel Tumbuhan Beserta Gambarnya Dalam Bentuk Tabel

    Dengan adanya perbedaan sel hewan dan tumbuhan ini maka dapat kita simpulkan bahwa setiap jaringa sel penyusun makhluk hidup dari jenis tumbuhan dan hewan tidaklah sama dan memiliki perbedaan besar antara keduanya.

    Senin, 29 April 2013

    pilum arthropoda


    CIRI-CIRI TUBUH
    Kondisi Sel                               : multiseluler
    Refroduksi                               : Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua). Hasil fertilisasi berupa telur.
    Habitat                                                 : Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput.
    Klasifikasi                                             :
    A. Crustacea
    Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencangkup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Klasifikasi Crustacea adalah sebagai berikut:
    Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:
    1).     Entomostraca (udang tingkat rendah)


    Sabtu, 27 April 2013

    mafa


    porifera 

    Kondisi sel                           : multiseluler
    Reproduksi                         : Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule. Gemmule disebut juga tunas internal. Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera yang hidup di air tawar. Secara seksual dengan cara peleburan sel sperma dengan sel ovum, pembuahan ini terjadi di luar tubuh porifera.
    Habitat                                 :   Porifera hidup secara heterotrof, makananya adalah bakteri dan plankton. Habitat Porifera umunya dilaut, dari tepi pantai hingga kedalaman 5 km. Karena Porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang dianggap sebagai tumbuhan.
    Klasifikasi       : Berdasarkan struktur tubuhnya, filum Porifera dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu: Hexactinellida, Demospongiae dan Calcarea.
    A.     Kelas Hexactinellida (Hyalospongiae)
    Ciri-cirinya antara lain:
    1.      Spikulanya berjumlah enam
    2.      Tubuhnya berwarna pucat dan bentuknya seperti vas.
    3.      Hidup dilaut pada kedalaman 200-1000 meter.
    Contoh Hexactinellida: Euplectella.
    B.     Kelas Demospongiae
    Ciri-ciri Demospongiae antara lain:
    1.      Tersusun dari serabut spongin
    2.      Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit.
    3.      Tinggi dan diameternya mencapai lebih dari 2 meter.
    4.      Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang.
    5.      Hidup dilaut dan di air tawar.
    Contoh Demospongiae yaitu: Spongia, Hipospongia, Nipathes digitalis.

    C.     Kelas Calcarea (calcisspongia)
    Ciri-ciri Calcarea antara lain:
    1.      Rangka tersusun atas Kalsium Karbonat.
    2.      Tubuhnya berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau silinder.
    3.      Tingginya kurang dari 10 cm.
    4.      Hidup dilaut.
    Contoh Calcarea yaitu: Leucosolenia, Grantia, Scypha

    Manfaat           : Filum Porifera tidak jauh beda dengan filum invertebrata yang lain. Porifera memilki peranan yang menguntungkan bagi kehidupan manusia. Peranan Porifera bagi kehidupan manusia sebagai
    Dampak positif : spons mandi dan alat gosok, zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi obat      penyakit kanker.
    Dampak negatif :






















    Habitat                        : laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan   parasit.
    1. A. Crustacea
    Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencangkup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan akuatik, hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Mayoritas dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.
    Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut:
    1).    Tubuh crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.
    2).    Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
    a).     2 pasang antenna
    b).    1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
    c).     1 pasang maksila
    d).    1 pasang maksilliped
    3).    Maksilla dan maksilliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut.
    4).    Alat gerak berupa 5 pasang kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) pada cephalothoraks dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
    5).    Tiap segmen tubuh ditutupi karapaks.
    Sistem organ crustacea adalah sebagai berikut:
    1).     Sistem Pencernaan
    Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala dan dada di kedua sis abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat ekskresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
    2).    Sistem Saraf
    Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antenna (alat paraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.
    3).    Sistem Peredaran Darah
    System peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melaui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosiasin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
    4).    Sistem Pernafasan
    Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
    5).    Alat Reproduksi
    Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberap Crustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
    Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: uadang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi.
    Klasifikasi Crustacea adalah sebagai berikut:
    Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:
    1).     Entomostraca (udang tingkat rendah)
    Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusunan zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
    Hewan ini dikelompokan menjadi emapt ordo, yaitu:
    a).     Branchiopoda
    Contohnya: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.
    Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu  penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara Parthenogenesis.
    b).    Ostracoda
    Contoh: Cypris candida, Codona suburdana.
    Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
    c).     Copecoda
    Contoh: Argulus indicus, Cyclops.
    Hidup dia ir laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas.
    d).    Cirripedia
    Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.
    Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk  cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain. Cirripedia ada yang bersifat  parasit. Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu diantaranya  adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan  tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut.
    2).    Malakostraca (udang tingkat tinggi)
    Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen).
    Hewan ini dikelompokan dalam tiga ordo, yaitu:
    a).     Isopoda
    Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.
    Contoh:
    -    Onicus asellus (kutu perahu)
    -    Limnoria lignorum
    Keduanya adalah pengerek kayu.
    b).    Stomatopoda
    Contoh: Squilla empusa (udang belalang).
    Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
    c).     Decapoda (si kaki sepuluh)
    Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia. Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya denganprotein. Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala – dada menjadi satu (Cephalothorax) yang ditutupi oleh karapakx. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
    Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:
    -          Udang
    1. Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
    2. Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan banyak dibudidayakan.
    3. Cambarus virillis (udang air tawar)
    4. Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
    5. Palaemon carcinus (udang sotong)
    -          Ketam
    1. Portunus sexdentatus (kepiting)
    2. Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
    3. Scylla serrata (kepiting)
    4. Birgus latro (ketam kenari)
    Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia
    Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
    1).     Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, missal udang, lobster dan kepiting.
    2).    Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
    Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
    1).     Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
    2).    Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda
    3).    Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
    1. B. Hexapoda / Insecta
    Insekta berasal dari bahasa latin, insecti yang berarti serangga. Insekta termasuk salah satu anggota dari fillum Arthropoda. Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya lalat, kupu-kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota insekta sangat beragam, tetapi memiliki ciri khusus, yaitu kakinya berjumalah enam buah, sehingga disebut juga hexapoda (hexa = enam, podos = kaki). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut. Insekta merupakan satu-satnya invertebrate yang dapat terbang, dengan ukuran tubuh yang beragam. Dengan habitata yang sangat luas insekta mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Peranan yang menguntungkan anatar lain: penyerbukan tanaman oleh lebah atau insekta lain, tetapi ada juga yangmerugukan misalnya: wereng coklat menyerang hektaran tanaman padi.
    Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:
    1).     Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks ( dada), dan abodemen (perut).
    2).    Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk berjalan.
    3).    Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
    4).    Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan organisme lain.
    5).    Alat pernapasan insekta berupa trakea.
    6).    Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
    7).    System sirkulasinay terbuka.
    8).    Organ kelamin insekta berumah uda artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen.
    9).    Fertilasi terjadi secara internal.
    10). Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.
    System organ insekta/Hexapoda antara lain:
    1).     Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine.
    Susunan kaki pada insekta terdiri dari ruas-ruas yaitu:
    a).     Panggul (coax)
    b).    Gelang paha (trokanter)
    c).     Paha (femur)
    d).    Ruas betis (tibia)
    e).     Ruas-ruas kaki (tarsus)
    2).    Perut (abdomen)
    Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap, tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi ada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa system organ yang kompleks, yaitu system pencernaan, system pernapasan, system sirkulasi, system peneluaran zat, dan system saraf.
    a).     Sistem Pencernaan
    Insekta memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan makanan dan penyerapan zat-zat makanan.
    b).    Sistem Pernapasan
    Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin. Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. System trakea membuka ke bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air.
    c).     Sistem Sirkulasi
    Sistem sirkulasi insekta berupa system sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus homosol (rongga tubuh).
    d).    Sistem Pengeluaran Zat (Ekskresi)
    Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus melphigi yang melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
    e).     Sistem Saraf
    Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain yang terpusat dikepala.
    Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta digolongkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
    1).     Apterygota, tidak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis. Contoh: Lepisma sacharina (kutu buku).
    2).    Pterygota, mempunyai sayap. Pterygota terbagi atas 2 kelompok sebagai berikut.
    a).     Eksopterygota (metamorfosis tidak sempurana)
    Metamorfosis tidak sempurna (nemimetabola), tidak ada perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:
    Telur        larva       dewasa.
    Eksopterygota terdiri dari 4 ordosebagai berikut.
    (1).   Orthoptera, contoh: belalang daun, kecoa.
    (2).  Isoptera, contoh: capung.
    (3).  Hemiptera, contoh: walang sangit.
    (4).  Homoptera, contoh: wereng.
    b).    Endopterygota (metamorfosis sempurna)
    Metamorfosis sempurna, terdapat perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:
    Telur        larva (ulat)       kepompong (pupa)      dewasa (imago).
    Endopterygota terdiri dari 6 ordo sebagai berikut.
    (1).   Coleoptera, contioh: kunang-kunang.
    (2).  Diptera, contoh: nyamuk, lalat.
    (3).  Hymenoptera, contoh: lebah madu.
    (4).  Siphonoptera, contoh: kutu kepala.
    (5).  Lepidoptera, contoh: kupu-kupu.
    (6).  Neuroptera, contoh: undur-undur.
    Peranan Insekta / hexapoda yang menguntungkan adalah:
    • Kupu-kupu atau lalat dapat membantu mempercepat proses penyerbukan pada tanaman berbuah.
    • Penghasil madu, yaitu lebah (Apis indica)
    • Penghasil bahan kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori).
    Peranan insekta yang merugikan menusia adalah:
    • Vektor beberapa penyakit pada manusia, misalnya Plasmodium, penyebab penyakit
    • Menimbulkan gangguan pada manusia, misalnya kutu kepala (Pediculus capitis)
    • Sebagai hama tanaman pangan, misalnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), walang sangit (Leptocorisa acuta)
    • Perusak gabah, oleh kutu gabah (Rhyzoperta doninica).
    • Perusak produk berbahan buku alam, misalnya rayap (Helanithermis sp.), dapat menghancurkan kayu-kayu karena didalam ususnya terdapat Protozoa yang bersimbiosis yaitu Trichonympha yang menghasilkan enzim pengurai selulosa, dan kutu buku Lepisma sacharina).
    1. C. Myriapoda
    Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang benyak mengandung sampah, misalnya kebun dan di bawah batu-batuan.
    Ciri-ciri Myriapoda
    1).     Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
    2).    Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.
    3).    Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut.
    4).    Susunan saraf tangga tali.
    5).    System pernapasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
    6).    System peredaran darah terbuka.
    7).    Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.
    8).    Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.
    Klasifikasi Myriapoda:
    Dalam penggolongannya myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas yakni:
    1). Kelas Chilopoda
    Contoh: kelabang: Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans.
    Ciri-ciri Chilopoda:
    a).     Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
    b).    Alat pencernaan makanannnya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
    c).     Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hamper pada setiap ruas.
    d).    Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/ timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.
    2). Kelas Diplopoda
    Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)
    Ciri-cirinya Diplopoda:
    a).     Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan bahan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kadua kaki mengalami modifikasi sebagai oragan kopulasi.
    b).    Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok meta tunggal.
    c).     Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
    d).    Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
    e).     Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
    1. D. Chelicerata
    Chelicerata merupakan subfilum paling besar dalam Arthropoda, terdiri dari kelas Arachnida dan Horseshoe crab (mimi).
    Arachinida
    Anggota Arachnida meliputi kalajenking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan menusia, hewan dan tumbuhan. Archnida bersifat karnivora sekaligus prodator. Tempat hidupnya adalah di darat.
    Ciri-ciri Arachnida :
    1).     Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas, kecuali Acarina.
    2).    Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antenna, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.
    3).    Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.
    4).    Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal.
    5).    Alat pernapasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.
    6).    Alat kelamin jantan dan betina terpisanh, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior abdomen, pembuahan internal (di dalam).
    7).    System saraf tangga tali dengan ganglia dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan pasangan-pasangan ganglia
    8).    Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuiakan untuk mengisap serta memiliki kelenjar racun.
    9).    Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.
    1. a. Scorpionida
    Contohnya:
    -          Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp)
    -          Ketonggeng (Buthus)
    Hewan ini memiliki perut beruas0ruas dan ruas terakhir berubah manjadi alat pembela diri.
    1. b. Arachnoida
    Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :
    -          Laba-laba jarring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)
    -          Laba-laba primitive Liphistius (di rimba Asia Tenggara)
    -          Laba-laba penjerat (di Malaysia)
    -          Laba-laba pemburu (di Meksiko)
    -          Laba-laba srigala
    -          Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles recluse
    -          Tarantula (Rhechostica hentz)
    Umumnya laba-laba mempunyai perut tidak beruas-ruas.
    1. c. Aracina
    Contohnya:
    -          Caplak kudis (Sacroptes scabiei)
    -          Caplak unggas (Dermanyssus)
    -          Caplak sapi (Boophilus annulatus)
    -          Ungau (Dermacentor sp.)
    Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku-buku, umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia.
    Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya:
    1. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
    2. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
    Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjinga dan kucing