porifera
Kondisi sel :
multiseluler
Reproduksi
: Porifera melakukan
reproduksi
secara
aseksual
maupun
seksual.
Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.
Gemmule disebut juga tunas internal. Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin
di dalam tubuh Porifera yang hidup di air tawar. Secara seksual dengan cara
peleburan sel sperma dengan sel ovum, pembuahan ini terjadi di luar tubuh
porifera.
Habitat
: Porifera hidup
secara heterotrof, makananya adalah bakteri dan plankton. Habitat Porifera
umunya dilaut, dari tepi pantai hingga kedalaman 5 km. Karena Porifera yang
bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang dianggap sebagai tumbuhan.
Klasifikasi : Berdasarkan struktur tubuhnya, filum
Porifera dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu: Hexactinellida,
Demospongiae dan Calcarea.
A.
Kelas Hexactinellida
(Hyalospongiae)
Ciri-cirinya antara lain:
1.
Spikulanya
berjumlah enam
2.
Tubuhnya
berwarna pucat dan bentuknya seperti vas.
3.
Hidup dilaut
pada kedalaman 200-1000 meter.
Contoh Hexactinellida: Euplectella.
B.
Kelas Demospongiae
Ciri-ciri Demospongiae antara
lain:
1.
Tersusun dari
serabut spongin
2.
Tubuhnya
berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit.
3.
Tinggi dan
diameternya mencapai lebih dari 2 meter.
4.
Bentuk tubuhnya
tidak beraturan dan bercabang.
5.
Hidup dilaut
dan di air tawar.
Contoh Demospongiae yaitu: Spongia,
Hipospongia, Nipathes digitalis.
C.
Kelas Calcarea
(calcisspongia)
Ciri-ciri Calcarea antara lain:
1.
Rangka tersusun
atas Kalsium Karbonat.
2.
Tubuhnya
berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau silinder.
3.
Tingginya
kurang dari 10 cm.
4.
Hidup dilaut.
Contoh Calcarea yaitu: Leucosolenia,
Grantia, Scypha
Manfaat
: Filum Porifera
tidak jauh beda dengan filum invertebrata yang lain. Porifera memilki peranan
yang menguntungkan bagi kehidupan manusia. Peranan Porifera bagi kehidupan
manusia sebagai
Dampak positif : spons mandi dan alat
gosok, zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi obat penyakit
kanker.
Dampak negatif :
Habitat : laut, air tawar, darat, dan lingkungan
udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit.
- A. Crustacea
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari
kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai
suatu subfilum. Kelompok ini mencangkup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti
lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan
hewan akuatik, hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa kelompok telah
beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Mayoritas dapat
bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan
menumpang pada inangnya.
Ciri-ciri crustacea adalah
sebagai berikut:
1). Tubuh crustacea
bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada
menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar
dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.
2). Pada bagian
kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
a). 2 pasang
antenna
b). 1 pasang
mandibula, untuk menggigit mangsanya
c). 1 pasang
maksila
d). 1 pasang
maksilliped
3). Maksilla dan
maksilliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke
mulut.
4). Alat gerak
berupa 5 pasang kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) pada cephalothoraks
dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
5). Tiap segmen
tubuh ditutupi karapaks.
Sistem organ crustacea adalah
sebagai berikut:
1). Sistem
Pencernaan
Makanan Crustacea berupa
bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak
pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan
anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau
hati yang terletak di kepala dan dada di kedua sis abdomen. Sisa pencernaan
selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat ekskresi disebut
kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
2). Sistem Saraf
Susunan saraf Crustacea
adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antenna
(alat paraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet)
yang bertangkai.
3). Sistem
Peredaran Darah
System peredaran darah Crustacea
disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melaui pembuluh
darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosiasin yang daya
ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
4). Sistem
Pernafasan
Pada umumnya Crustacea
bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil
bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
5). Alat
Reproduksi
Alat reproduksi pada umumnya
terpisah, kecuali pada beberap Crustacea rendah. Alat kelamin betina
terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada
pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
Dalam pertumbuhannya, udang
mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua
minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian
anggota tubuhnya). Misalnya: uadang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya,
bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan
tumbuh kembali melalui proses regenerasi.
Klasifikasi Crustacea adalah
sebagai berikut:
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea
dikelompokkan sebagai berikut:
1). Entomostraca
(udang tingkat rendah)
Kelompok Entomostraca umumnya
merupakan penyusunan zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan
merupakan makanan ikan.
Hewan ini dikelompokan menjadi emapt
ordo, yaitu:
a). Branchiopoda
Contohnya: Daphnia pulex dan Asellus
aquaticus.
Hewan ini sering disebut kutu air
dan merupakan salah satu penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung
secara Parthenogenesis.
b). Ostracoda
Contoh: Cypris candida, Codona
suburdana.
Hidup di air tawar dan laut sebagai
plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
c). Copecoda
Contoh: Argulus indicus, Cyclops.
Hidup dia ir laut dan air tawar, dan
merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas.
d). Cirripedia
Contoh: Lepas atau Bernakel,
Sacculina.
Tubuh dengan kepala dan dada
ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu
atau benda lain. Cirripedia ada yang bersifat parasit. Cara hidup Cirripedia
beraneka ragam. Salah satu diantaranya adalah Bernakel yang terdapat pada
dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau
mengapung di laut.
2). Malakostraca
(udang tingkat tinggi)
Hewan ini kebanyakan hidup di laut,
adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks
yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen).
Hewan ini dikelompokan dalam tiga
ordo, yaitu:
a). Isopoda
Tubuh pipih, dorsiventral,
berkaki sama.
Contoh:
- Onicus
asellus (kutu perahu)
- Limnoria
lignorum
Keduanya adalah pengerek kayu.
b). Stomatopoda
Contoh: Squilla empusa (udang
belalang).
Hidup di laut, bentuk tubuh mirip
belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai
karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak,
mata dan antena.
c). Decapoda
(si kaki sepuluh)
Yang termasuk ordo ini adalah udang
dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang
sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia. Decapoda banyak digunakan
sebagai sumber makanan yang kaya denganprotein. Contohnya adalah udang,
kepiting, ketam dan rajungan. Kepala – dada menjadi satu (Cephalothorax)
yang ditutupi oleh karapakx. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki
sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa
yang hidup di laut.
Beberapa contoh Decapoda berikut
uraiannya, yaitu:
-
Udang
- Penacus setiferus
(udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
- Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan
banyak dibudidayakan.
- Cambarus virillis
(udang air tawar)
- Panulirus versicolor (udang
karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
- Palaemon carcinus (udang
sotong)
-
Ketam
- Portunus sexdentatus (kepiting)
- Neptunus peligicus (rajungan)
/ Pagurus sp.
- Scylla serrata
(kepiting)
- Birgus latro
(ketam kenari)
Peranan Crustacea bagi
kehidupan manusia
Jenis Crustacea yang
menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
1). Sebagai
bahan makanan yang berprotein tinggi, missal udang, lobster dan kepiting.
2). Dalam bidang
ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal
anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
Sedangkan beberapa Crustacea
yang merugikan antara lain:
1). Merusak
galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2). Parasit pada
ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda
3). Merusak pematang
sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
- B. Hexapoda / Insecta
Insekta berasal dari bahasa latin,
insecti yang berarti serangga. Insekta termasuk salah satu anggota dari fillum
Arthropoda. Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya
lalat, kupu-kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota insekta
sangat beragam, tetapi memiliki ciri khusus, yaitu kakinya berjumalah enam
buah, sehingga disebut juga hexapoda (hexa = enam, podos = kaki).
Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut. Insekta
merupakan satu-satnya invertebrate yang dapat terbang, dengan ukuran tubuh yang
beragam. Dengan habitata yang sangat luas insekta mempunyai peranan yang
penting dalam kehidupan manusia. Peranan yang menguntungkan anatar lain:
penyerbukan tanaman oleh lebah atau insekta lain, tetapi ada juga yangmerugukan
misalnya: wereng coklat menyerang hektaran tanaman padi.
Insekta memiliki beberapa ciri
antara lain:
1). Tubuh
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks
( dada), dan abodemen (perut).
2). Memiliki
sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang
dan berfungsi untuk berjalan.
3). Kebanyakan
insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah dada, pada
jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
4). Makanan
insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit
dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan
organisme lain.
5). Alat
pernapasan insekta berupa trakea.
6). Alat ekresi
berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior
saluran pencernaan.
7). System
sirkulasinay terbuka.
8). Organ kelamin
insekta berumah uda artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah, alat
kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen.
9). Fertilasi
terjadi secara internal.
10). Insekta mengalami ekdisis pada
tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.
System organ insekta/Hexapoda
antara lain:
1). Dada
terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks,
mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen
terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada
insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya mereduksi, mengecil dan
disebut halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Tubuh insekta
diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine.
Susunan kaki pada insekta terdiri
dari ruas-ruas yaitu:
a). Panggul
(coax)
b). Gelang paha (trokanter)
c). Paha (femur)
d). Ruas betis (tibia)
e).
Ruas-ruas kaki (tarsus)
2). Perut (abdomen)
Pada perut insekta ada sebelas
segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap, tetapi pada bentuk dewasa
segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa
tidak berkaki tetapi ada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat
spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal
terdiri beberapa system organ yang kompleks, yaitu system pencernaan, system
pernapasan, system sirkulasi, system peneluaran zat, dan system saraf.
a). Sistem
Pencernaan
Insekta memiliki system pencernaan
yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan makanan dan penyerapan
zat-zat makanan.
b). Sistem
Pernapasan
Insekta bernapas dengan system
trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin. Oksigen masuk secara
langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. System trakea membuka ke bagian luar
tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk
mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air.
c). Sistem
Sirkulasi
Sistem sirkulasi insekta berupa
system sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung pembuluh yang berfungsi
mempompa hemolimfa melalui sinus homosol (rongga tubuh).
d). Sistem
Pengeluaran Zat (Ekskresi)
Sistem pengeluaran insekta berupa
tubulus melphigi yang melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
e). Sistem
Saraf
Sistem saraf insekta terdiri dari
pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen
ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten, mata,
dan organ indera lain yang terpusat dikepala.
Berdasarkan ada atau tidaknya sayap,
Insecta digolongkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
1).
Apterygota, tidak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis. Contoh: Lepisma
sacharina (kutu buku).
2). Pterygota,
mempunyai sayap. Pterygota terbagi atas 2 kelompok sebagai berikut.
a).
Eksopterygota (metamorfosis tidak sempurana)
Metamorfosis tidak sempurna
(nemimetabola), tidak ada perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa.
Tahap perkembangannya adalah:
Telur
larva dewasa.
Eksopterygota terdiri dari 4
ordosebagai berikut.
(1). Orthoptera,
contoh: belalang daun, kecoa.
(2). Isoptera, contoh:
capung.
(3). Hemiptera, contoh:
walang sangit.
(4). Homoptera, contoh:
wereng.
b). Endopterygota
(metamorfosis sempurna)
Metamorfosis sempurna, terdapat perbedaan
bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:
Telur
larva (ulat) kepompong
(pupa) dewasa (imago).
Endopterygota terdiri dari 6 ordo
sebagai berikut.
(1). Coleoptera,
contioh: kunang-kunang.
(2). Diptera, contoh:
nyamuk, lalat.
(3). Hymenoptera,
contoh: lebah madu.
(4). Siphonoptera,
contoh: kutu kepala.
(5). Lepidoptera,
contoh: kupu-kupu.
(6). Neuroptera, contoh:
undur-undur.
Peranan Insekta / hexapoda yang
menguntungkan adalah:
- Kupu-kupu atau lalat dapat membantu mempercepat proses
penyerbukan pada tanaman berbuah.
- Penghasil madu, yaitu lebah (Apis indica)
- Penghasil bahan kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu
sutera (Bombyx mori).
Peranan insekta yang merugikan
menusia adalah:
- Vektor beberapa penyakit pada manusia, misalnya Plasmodium, penyebab penyakit
- Menimbulkan gangguan pada manusia, misalnya kutu kepala (Pediculus capitis)
- Sebagai hama tanaman pangan, misalnya wereng coklat (Nilaparvata lugens),
walang sangit (Leptocorisa acuta)
- Perusak gabah, oleh
kutu gabah (Rhyzoperta doninica).
- Perusak produk berbahan buku alam, misalnya rayap (Helanithermis sp.), dapat
menghancurkan kayu-kayu karena didalam ususnya terdapat Protozoa yang
bersimbiosis yaitu Trichonympha yang menghasilkan enzim pengurai selulosa,
dan kutu buku Lepisma sacharina).
- C. Myriapoda
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda
dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang
kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut).
Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama
tempat yang benyak mengandung sampah, misalnya kebun dan di bawah batu-batuan.
Ciri-ciri Myriapoda
1). Tubuh
bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
2). Pada setiap
ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.
3). Pada kepala
terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat
mulut.
4). Susunan saraf
tangga tali.
5). System
pernapasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas
tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
6). System
peredaran darah terbuka.
7). Alat kelamin
jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.
8). Hidup di
darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.
Klasifikasi Myriapoda:
Dalam penggolongannya myriapoda
merupakan gabungan dari dua kelas yakni:
1). Kelas Chilopoda
Contoh: kelabang: Lithobius
forticatus dan Scolopendra morsitans.
Ciri-ciri Chilopoda:
a). Tubuh
agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas).
Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala
dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang
“taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala
terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata
tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing
dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
b). Alat
pencernaan makanannnya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat
ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
c).
Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang
terbuka hamper pada setiap ruas.
d). Habitat
(tempat hidup) di bawah batu-batuan/ timbunan tumbuhan yang telah membusuk.
Kelas ini sering disebut Sentipede.
2). Kelas Diplopoda
Contoh: kaki seribu (Julus
nomerensis)
Ciri-cirinya Diplopoda:
a). Tubuhnya
berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan
bahan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai
“taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kadua kaki mengalami
modifikasi sebagai oragan kopulasi.
b). Pada kepala
terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok meta tunggal.
c). Hidup di
tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah
membusuk.
d). Respirasi
dengan trakea yang tidak bercabang.
e). Alat
ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
- D. Chelicerata
Chelicerata merupakan subfilum
paling besar dalam Arthropoda, terdiri dari kelas Arachnida dan Horseshoe
crab (mimi).
Arachinida
Anggota Arachnida meliputi
kalajenking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat
parasit yang merugikan menusia, hewan dan tumbuhan. Archnida bersifat
karnivora sekaligus prodator. Tempat hidupnya adalah di darat.
Ciri-ciri Arachnida :
1). Tubuh
terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan
dengan jelas, kecuali Acarina.
2). Pada bagian
kepala-dada tidak terdapat antenna, tetapi mempunyai beberapa pasang mata
tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.
3). Mempunyai 4
pasang kaki pada kepala-dada.
4). Alat ekskresi
dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal.
5). Alat
pernapasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.
6). Alat kelamin
jantan dan betina terpisanh, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior
abdomen, pembuahan internal (di dalam).
7). System saraf
tangga tali dengan ganglia dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan
pasangan-pasangan ganglia
8). Alat mulut dan
alat pencernaan makanan terutama disesuiakan untuk mengisap serta memiliki
kelenjar racun.
9). Habitat
(tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.
- a. Scorpionida
Contohnya:
-
Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp)
-
Ketonggeng (Buthus)
Hewan ini memiliki perut beruas0ruas
dan ruas terakhir berubah manjadi alat pembela diri.
- b. Arachnoida
Contohnya adalah segala macam
laba-laba, antara lain :
-
Laba-laba jarring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)
-
Laba-laba primitive Liphistius (di rimba Asia Tenggara)
-
Laba-laba penjerat (di Malaysia)
-
Laba-laba pemburu (di Meksiko)
-
Laba-laba srigala
-
Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles recluse
-
Tarantula (Rhechostica hentz)
Umumnya laba-laba mempunyai perut
tidak beruas-ruas.
- c. Aracina
Contohnya:
-
Caplak kudis (Sacroptes scabiei)
-
Caplak unggas (Dermanyssus)
-
Caplak sapi (Boophilus annulatus)
-
Ungau (Dermacentor sp.)
Ciri khas yang terdapat pada tubuh
hewan ini adalah tubuh tidak berbuku-buku, umumnya parasit pada burung dan
mamalia termasuk manusia.
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama
serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama
hewan Acarina misalnya:
- Caplak
menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
- Psoroptes equi
menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjinga dan kucing